Please ensure Javascript is enabled for purposes of Kementerian Pertanian RI
1
Chatbot
Selamat datang , silahkan tanyakan sesuatu

CPNS BBV Denpasar Siap Berkontribusi Wujudkan Swasembada Pangan dan Peternakan Indonesia

  • 28/05/2025 08:00:00
  • By : Admin Satker
  • 8
CPNS BBV Denpasar Siap Berkontribusi Wujudkan Swasembada Pangan dan Peternakan Indonesia
Para Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Tahun Anggaran 2024 yang baru diangkat mendapatkan pengarahan dari Kepala Balai Besar Veteriner Denpasar, pada Selasa (27/5) di Ruang Video Conference Balai Besar Veteriner (BBV) Denpasar.
Dr. drh. I Ketut Wirata, M.Si., Kepala BBV Denpasar menyampaikan harapan agar para CPNS yang ditempatkan di BBV Denpasar dapat senantiasa menjalankan tugas dan kewajiban sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berintegritas dan disiplin, serta menerapkan nilai-nilai dasar budaya kerja Ber-AKHLAK dalam mendukung terwujudnya swasembada pangan khususnya peternakan.
Kepala BBV Denpasar juga berpesan kepada CPNS BBV Denpasar yang berasal dari berbagai daerah seperti Kalimantan Selatan, Papua, Jawa Tengah, dan Bali,  agar tetap menjadi pemersatu bangsa ditengah keberagaman yang ada.
Pada hari yang sama, CPNS BBV Denpasar juga mengikuti pembekalan dari Kementan dan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) secara daring. 
Dalam pembekalan tersebut, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, Dr. Ir. Ali Jamil, MP, Ph.D menaruh harapan besar pada angkatan aparatur sipil negara  (ASN) baru ini. Tak sekadar memperkuat kapasitas kelembagaan, mereka juga diandalkan sebagai ujung tombak reformasi birokrasi.
Para CPNS juga diperkenalkan pada strategi besar Kementerian Pertanian dalam penguatan ketahanan pangan berbasis protein hewani.
Selain pembekalan secara daring, CPNS BBV Denpasar diajak berkeliling di lingkungan kantor untuk memperkenalkan diri dengan para Pegawai BBV Denpasar baik itu di bagian laboratorium maupun di bagian administrasi.
Kementerian Pertanian sadar, regenerasi ASN adalah kunci. Dalam konteks peternakan, tantangannya lebih kompleks. Maka, pembinaan ini bukan sekadar formalitas birokrasi. Ia adalah proses kaderisasi. Dari sana diharapkan muncul generasi ASN yang tak hanya paham regulasi, tetapi juga mengerti denyut nadi peternakan rakyat dan menjadi agen perubahan.